Oiii...Minna-san..
cuman sekedar pemberitahuan bahwa aku akan pakai sudut pandang Ai Hashimoto oke~!!!
Selamat Menikmati~
_____________________________________________________________________________
Aku berjalan terdiam dengan Manami, entah apa yang membuatku terdiam tapi, aku hanya terbayang sosok dia. Nishii Yukito, lelaki itu dia terus ada dibayanganku ketika Manami mengatakan apa yang telah ia lakukan. Aku gelisah, bingung, perasaan yang sulit dijelaskan ada padaku. Langkah yang sepi telah kulewati hingga akhirnya aku sampai kelas.
"Ai, nanti kita makan bareng lagi yah!" kata Manami dengan ceria dan jawabanku hanya anggukan lalu, aku berjalan menuju bangku dan, tanpa terhalang oleh siapapun aku melihat Yukito duduk dan membaca buku tentang teknologi.
Aku pun duduk, dan sambil melihatnya yang sedang membaca buku. Mungkin aku yang melihat terlalu berlebihan tapi, ia tiba-tiba menoleh padaku.
"Ada apa?" tanya Yukito dengan singkat dan dingin.
Aku menggelengkan kepalaku "Ehm...tidak ada apa-apa." aku lalu melihat bukunya "kau suka hal-hal menyangkut teknologi elektro?" tanyaku sembari gugup.
Ia hanya menatapku aneh lalu, mengangguk tanda mengiyakan. Apa benar dia itu seorang mother complex berlebihan? Tapi ia begitu dingin, untuk seseorang seperti itu. Aku lalu, melihat sekitar lain dan, akhirnya bel tanda masuk pun berbunyi.
-
-
-
"Harap tenang anak-anak!" kata sensei dengan tegas dan, kami semua pun diam.
"Ekhem...jadi, untuk tugas kalian saat musim panas saya ingin memberi tugas kelompok dan, saya ingin satu kelompok berdua." tegas sensei dan sekarang tolong pilih kelompok kalian.
Semua anak telah memilih kelompoknya dan, hanya aku yang belum dapat. Dan, saat aku mau menghampiri Manami ternyata Manami telah memiliki pasangannya sendiri. Oh ya, ternyata hanya satu orang yang belum teman sebelahku Nishii Yukito. Aku agak gugup untuk bertanya padanya tapi, demi tugas musim panas nanti, aku akan berjuang.
"Ne, Yukito-kun." panggilku sehalus mungkin.
Dan, ia pun menoleh "Apa?" tanyanya dengan singkat dan yang pasti dingin.
"Maukah kamu satu kelompok denganku?" tanyaku sedikit gugup.
Ia menarikan sebelah alisnya yang bertanda bahwa dia aneh "Memang yang lain tidak mau?" tanya Yukito.
Aku menggeleng "mereka sudah punya pasangan masing-masing." jawabku dengan muka memohon.
Ia menari nafas panjang "Baiklah kalau begitu tapi, kau yakin ingin denganku?"
Aku mengangguk dengan cepat "Tak apa, yang penting aku dapat partner dan lagipula, Yukito-kun kan pinta r dalam pelajaran seperti ini kan?"
Ia hanya memandangku sejenak, lalu kembali lagi pada bukunya.
Ia menarikan sebelah alisnya yang bertanda bahwa dia aneh "Memang yang lain tidak mau?" tanya Yukito.
Aku menggeleng "mereka sudah punya pasangan masing-masing." jawabku dengan muka memohon.
Ia menari nafas panjang "Baiklah kalau begitu tapi, kau yakin ingin denganku?"
Aku mengangguk dengan cepat "Tak apa, yang penting aku dapat partner dan lagipula, Yukito-kun kan pinta r dalam pelajaran seperti ini kan?"
Ia hanya memandangku sejenak, lalu kembali lagi pada bukunya.
bisakah kamu beri aku tatapan itu lebih lama?
________________________________________________________________________________
Hari-hari sekolah telah kujalani, cukup menyenangkan untuk dikenang. Dan, kini telah tiba untuk liburan ternyaman yaitu liburan musim panas. Ceria, semangat dan, panas adalah karakter musim ini. Tapi, dalam musim panas ini akan ada yang berbeda yaitu mengejarkan tugas bersama Yukito.
Aku merasa sedikit tegang dan gugup. Mungkin karena aku menyukainya, yah aku menyukainya. Dan, mungkin aku orang bodoh yang menyukai pembunuh keji sewaktu SMP walaupun begitu, aku tak bisa memungkiri bahwa aku menyukai dengan apa yang telah ia lakukan. Dan, syndrome yang ia miliki. Hanya satu kata untuknya 'Aku suka padanya.'
Langkah demi langkah kujalani untuk sampai ke rumah Yukito "Ai, tenang dong! kenapa jadi tegang ga jelas sih?!" gumamku karena tanganku dan tubuh terasa gugup dan bergetar. Selama aku menenangkan diriku tak disangka akhirnya aku sampai telah sampai di rumah Yukito. Dan aku melihat rumah high class, aku memasang muka tak percaya dan memeriksanya lagi. Oh, dan alamatnya benar ko. tapi, tak disangka ternyata Yukito adalah orang yang cukup kaya. Akhirnya, aku memencet bel rumah.
Ting...Tong..
Aku menunggu dan, ada yang membuka pintu. Ternyata yang membuka pintu adalah Yukito-kun "Konnichiwa." sapaku dengan senyuman.
Ia hanya menggeleng "masuk." katanya dan aku pun masuk ke rumah itu.
Wow, rumahnya cukup bagus sekali.mewah dengan sentuhan elegant rumah impianku!!!!! "Orang tuamu dimana?" tanyaku sedikit basa-basi padahal aku tau kalau ibunya tidak ada disini.
"Ayahku bekerja diluar dan, ibuku entah kemana." jawabnya dengan dingin tapi, cukup menusuk jantungku.
Harusnya aku tak menanyai hal itu bodohnya aku "Maafkan aku." kataku tersenyum kecil.
Yukito hanya terdiam dan, berhenti di suatu ruangan "Ini kamarku masuklah."
Aku mengangguk dan, akhirnya masuk. Kamarnya pun bagus, aku duduk di salah satu sofa di kamarnya "Kamar yang cukup nyaman ya?" tanyaku bermaksud berbasa-basi lagi.
"lumayan." jawabnya dengan dingin "jadi kita mulai sekarang."
Aku mengangguk dan mengeluar buku-bukunya dan, saat aku melihat kedepan wajahnya ada tepat di depanku sedang memandangi buku yang ia pegang.
Melihatmu dari jarak seperti ini adalah mimpi bagiku karena, aku takut tidak bisa menggapaimu.
_________________________________________________________________________________
Arigatouu para pembaca!!!
Aaaah...bagaimana kah ceritanya? tolong beri aku komentar berupa kritik atau pun saran!
Aaaah...bagaimana kah ceritanya? tolong beri aku komentar berupa kritik atau pun saran!
Sekali lagi Sankyuu!!!